HALAMAN JUDUL
MAKALAH
JARINGAN DAN SEL
PUTU NADAWIDIYA PURNASHITA NIM.1515011004
/TA: 2015
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2015
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat
ini, pengetahuan semakin berkembang dengan diiringi juga teknologi yang semakin
maju. Begitu juga dengan manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar
akan pengetahuan. Pengetahuan tidak ada batasnya. Dalam menggali ilmu kadang
manusia tidak memerhatikan bagaimana cara yang baik agar kita bisa menggali
informasi dengan benar. Dengan terpengaruh kecanggihan teknologi, manusia
lengah akan dampak negatif dari keseringan menggunakan elektronik- elektronik
yang mereka miliki. Karena mereka keseringan di depan layar elektronik tanpa
disadari saraf-saraf pada tubuh akan terganggu salah satunya pada penglihatan,
dimana penglihatan perlahan-lahan akan terganggu dan akibatnya jaringan mata
dapat rusak. Dan bila sel-sel saraf mata sudah mengalami gangguan itu akan
merambat ke otak kemudian dari otak akan menyebar keseluruh tubuh, yang
nantinya akan menimbulkan berbagai macam penyakit. Penyakit itu antara lain stroke,
tetanus, sindroma ehlers-danlos dan osteoartitis. Mengingat akan pentingnya
fungsi jaringan dan sel dalam tubuh, manusia tetap saja tidak peduli akan
menjaga kesehatan. Agar tidak lebih banyak lagi manusia yang mengalami gangguan
pada jaringan dan sel tubuh adapun antisipasi yang dapat dilakukan. Maka dari
itu, dengan adanya permasalahan ini, saya akan membuat makalah mengenai
jaringan dan sel.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa arti jaringan dan sel?
2.
Apa saja struktur pembentuk jaringan dan
sel?
3.
Apa saja gangguan-gangguan yang dapat
terjadi pada jaringan dan sel?
4.
Adakah antisipasi yang dapat dilakukan
untuk menjaga jaringan dan sel dalam kecantikan?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui pengertian dari
jaringan dan sel.
2.
Untuk mengetahui struktur jaringan dan
sel.
3.
Untuk mengetahui gangguan-gangguan yang
terjadi pada jaringan dan sel.
4.
Untuk mengetahui antisipasi yang dapat
dilakukan untuk menjaga jaringan dan sel dalam kecantikan.
1.4 Manfaat
1.
Agar kita memahami akan pentingnya
jaringan dan sel dalam tubuh.
2.
Agar kita memahami fungsi dari jaringan
dan sel.
3.
Agar kita memperhatikan kesehatan tubuh
terutama pada jaringan dan sel.
4.
Agar kita dapat mencegah gangguan yang
terjadi pada jaringan dan sel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jaringan dan Sel
Ø Pengertian
Jaringan
Sederhananya,
pengetian jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki kesamaan
dari segi bentuk dan fungsi. Jaringan merupakan salah satu tingkatan organisasi
kehidupan. Dimana itu dimulai dari sel sebagai unit terkecil yang struktual dan
fungsional kemudian jaringan, lalu organ, dilanjutkan dengan sistem organ, dan
kemudian membentuk spesies dan seterusnya. Hal yang perlu diketahui, suatu
organisme dikatakan memiliki jaringan berarti itu merupakan sebuah organisme
multi seluler. Selanjutnya, sebuah kumpulan sel yang sama mulai dari bentuk (struktual)
dan fungsinya haruslah terhubung dengan kuat. Sebuah sel yang membentuk
jaringan bukan hanya karena mereka mampu, akan tetapi tuntutan untuk tetap
lestari membuat mereka harus membentuk jaringan agar mampu membagi sumber daya
yang ada dan mampu untuk menyalurkannya.
Maka
dari uraian diatas pengertian jaringan dapat disimpulkan bahwa, jaringan
merupakan sekumpulan sel pada organisme multi seluler yang sama yang bekerjasama
dan terhubung dan bekerjasama dengan kumpulan sel lain yang berbeda ataupun
sama untuk membentuk organ.
Ø Pengertian
Sel
Sel berasal dari kata latin cela yang berarti ruangan kecil. Ukuran sel bermacam-macam
dan bentuk sel juga bermacam-macam. Meskipun ukuran sel sangat kecil,
strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi khusus. Misalnya,
mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai penghasil energi,
sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna. Sel merupakan unit terkecil dari
makhluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut sebagai unit
terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih
kecil yang berdiri sendiri. Sel dapat melakukan proses kehidupan seperti
melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi melalui pembelahan sel,
dan terhadap rangsangan. Sel disebut satuan struktural makhluk hidup. Sel juga
disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup. Perkembangbiakan dilakukan
melalui pembelahan sel, pembelahan sel dilakukan baik oleh organisme bersel
satu mengadakan pembelahan secara langsung sedangkan sel-sel pada organisme
bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis. Sel mengandung materi
genetik, yaitu materi penentun sifat-sifat makhluk hidup. Dengan adanya materi
genetik, sifat makhluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya.
Gambar 1.1 Sel
2.2 Sruktur Jaringan dan Sel
Ø Struktur Jaringan
Jaringan penyusun tubuh dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan
saraf.
A.
Jaringan
Eptelium
Jaringan epitelium merupakan
jaringan penutup permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun
sebelah dalam. Permukaan sebelah luar yang memiliki jaringan epitelium adalah
kulit, sedangkan permukaan sebelah dalam tubuh yang mengandung epitelium adalah permukaan dalam usus,
paru-paru, pembuluh darah, dan rongga tubuh. Jaringan epitelium dapat berasal
dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma atau endoderma.
Jaringan epitelium dapat
dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuknya, serta berdasarkan
struktur dan fungsinya.
1.
Epitelium
berdasarkan jumlah lapisan sel dan bentuk
Dua kriteria yang digunakan untuk
mengklasifikasikan epitelium adalah jumlah lapisan sel dan bentuknya. Berdasarkan
jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium sederhana dan
epitelium berlapis. Epitelium sederhana adalah epitelium yang sel-selnya hanya
selapis sedangkan epitelium berlapis adalah epitelium yang terdiri atas
beberapa lapis sel.
2. Epitelium berdasarkan struktur dan fungsi
Berdasarkan struktur dan fungsinya
jaringan epitelium dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan epitelium penutup dan
jaringan epitelium kelenjar.
1.
Jaringan
epitelium penutup
Jaringan
epitelium penutup berperan melapisi permukaan tubuh dan jaringan lainnya. Jaringan
ini terdapat di permukaan tubuh, permukaan organ, melapisi rongga, atau
merupakan lapisan disebelah dalam dari saluran yang ada pada tubuh.
2.
Jaringan
Epitelium kelenjar
Jaringan epitelium kelenjar tersusun oleh sel-sel khusus
yang mampu menghasilkan secret atau getah cair. Getah cair ini berbeda dengan
darah dan cairan antar sel.
Gambar
2.1 jaringan epitelium
B.
Jaringan
Ikat
Ciri khusus jaringan ikat adalah
memiliki komponen intra seluler yang disebut matriks. Matriks disekresikan oleh
sel-sel jaringan ikat. Dengan demikian, secara garis besar jaringan ikat
terdiri atas sel-sel jaringan ikat dan matriks. Berdasarkan bentuk dan reaksi
kimianya, serat pada matriks dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serat
kolagen, elastin, dan retikuler. Serat
kolagen berupa berkas beranekaragam yang berwarna putih. Serat nya
mempunyai daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah. Kolagen
terdapat pada tendon. Serat elastin berwarna kuning dan lebih tipis
dari serat kolagen. Seratnya mempunyai elastisitas tinggi. Terdapat pada
pembuluh darah. Serat retikuler hampir sama dengan serat kolagen tetapi
berukuran lebih kecil. Serat ini berperan dalam menghubungkan jaringan ikat
dengan jaringan lain. Bahan dasar
penyusun matriks adalah mukopolisakarida sulfat dan asam
hialuronat. Bentuk bahan dasar ini adalah homogen setengah cair, jika kandungan
asam hialuronat tinggi matriks bersifat lentur. Sebaliknya, jika kandungan
mukopolisakarida sulfatnya tinggi, matriks bersifat kaku. Bahan ini terdapat
dalam sendi.
Ada berbagai jenis sel yang
tertanam dalam matriks dan memiliki berbagai fungsi antara lain, fibroblast
(mensekresikan protein), makrofag (berbentuk tidak teratur dan khusus terdapat
pembuluh darah), sel tiang (menghasilkan subtansi heparin dan histamine), sel
lemak (khusus untuk menyimpan sel lemak), dan sel darah putih (melawan fatogen
dan dapat bergerak bebas).
Gambar 2.2 Jaringan Ikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
1. Jaringan ikat longgar, susunan
seratnya longgar dan memiliki banyak sustansi dasar. Fungsinya antara lain,
membentuk organ dalam misalnya, sumsum tulang dan hati. Menyongkong,
mengelilingi, dan menghubungkan elemen dari seluruh jaringan lain, misalnya
menyelubungi serat otot, melekatkan jaringan di bawah kulit.
2. Jaringan ikat padat, susunan
seratnya padat dan memiliki sedikit bahan dasar dan sedikit sel jaringan ikat.
Jaringan ikat padat dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan padat tak teratur
yang terdapat pada bagian dermis kulit dan pembungkus tulang, jaringan ikat
teratur yang terdapat pada tendon.
C. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri dari tiga jenis yaitu, otot polos,
otot lurik, dan otot jantung.
1.
Otot
polos
Sel berbentuk gelendong, memiliki satu inti yang terletak di
bagian tengah. Kontraksi otot polos tidak dibawah pengaruh kesadaran sehingga
disebut otot involunter. Contohnya, saluran pencernaan, kantong kemih, organ
reproduksi dan saluran pernapasan.
2.
Otot
lurik
Sel berbentuk silinder yang panjang dan tidak bercabang,
memiliki banyak inti yang terletak di bagian tepi sel. Kontraksi otot lurik
dibawah kesadaran sehingga disebut dengan otot volunter. Contohnya, otot yang
melekat pada rongga.
3.
Otot
jantung
Sel otot jantung membentuk rantai dan sering bercabang dua
atau lebih membentuk sinsitium. Memiliki satu atau dua inti sel yang terletak
di bagian tengah sel. Kontraksi tidak di bawah pengarus kesadaran.
Gambar 2.3 Otot polos, otot lurik,
otot jantung
D. Jaringan Saraf
a. Struktur sel saraf
Gambar 2.4
Struktur saraf
b. Jenis sel saraf
Neuron sensori (aferen),
berfungsi menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsangan (reseptor)
kepada system saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron
intermediate, berperan sebagai penghubung implus saraf dari satu neuron ke
neuron lain atau dari neuron mororik ke neuron sensorik. Neuron motor (eferen),
berfungsi mengirimkan implus dari system saraf pusat ke otot dan kelenjar yang
akan melakukan respons tubuh. Pada umumnya, neuron motor menerima implus dari
neuron intermediet. Adakalanya implus ditransmisikan dari neuron snsori ke
neuron motor.
Ø Struktur Sel
Struktur sel dibagi menjadi dua yaitu, sel prokariotik dan
sel eukariotik.
-
Struktur
sel prokariotik
Semua sel prokariotik mempunyai
membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan RNA), dan sitoplasma yang mengandung
ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membram inti, karena tidak mempunyai
membran inti maka bahan inti yang berada di dalam sel mengadakan kontak
langsung dengan protoplasma. Ciri lain dari sel prokariotik adalah tidak memiliki
sistem endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan komplek
golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan
kloroplas, namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan
kromatofor. Adapun sel prokariotik meliputi sebagai berikut:
Gambar 2.5
Sel prokariotik
1. Dinding sel, berfungsi sebagai
pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori
sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
2. Membran sel atau membran plasma,
tersusun atas molekul lemak dan protein. Fungsinya sebagai pelindung molekuler
sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas
molekul dan ion-ion dari sel dan ke dalam sel.
3. Sitoplasma, tersusun atas air,
protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim dipergunakan untuk mencerna makanan
secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
4. Mesosom, pada tempat tertentu
membran plasma melekuk ke dalam membentuk organel yang disebut mesosom. Mesosom
berfungsi sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel
yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran
mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi
oksidasi untuk menghasilkan energi.
5.
Ribosom,
merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein.
6. DNA, asam deoksiribonukleat
(deoxyribonucleic acid, di singkat DNA) merupakan persenyawaan yang tersusun
atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai
pembawa informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus di wariskan kepada
keturunannya.
7. RNA, asam ribonukleat (ribonucleic
acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. Jadi bagian
tertentu DNA melakukan transkripsi (mengkopi diri) membentuk RNA. RNA membawa
kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu
akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis
protein.
-
Struktur
sel eukariotik
Perbedaan pokok antara sel
prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki membram inti,
sedangkan sel prokariotik tidak. Selain itu, sel eukariotik memiliki sistem
endomembran, yakni memiliki organel-organel bermembran seperti reticulum
endoplasma, kompleks golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga
memiliki sentriol, sedangkan sel prokariotik tidak. Adapun sel eukariotik
meliputi sebagai berikut:
Gambar 2.6 sel eukariotik
1. Membran
plasma, membatasi sel dengan lingkungan luar, bersifat semi/selektif permeabel,
berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel
dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. Membran plasma disusun oleh
fosfo lipid, protein dan kolesterol.
2.
Sitoplasma, merupakan cairan sel yang berada di
luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam
organel sel hidup.
3. Inti sel atau nukleus, merupakan
organel terbesar yang berada di dalam sel. Nukleus berdiameter 10 mikrometer.
Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk bulat dan oval.
4. Sentriol, merupakan organel yang
dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.
5. Retikulum, berasal dari kata retikular
yang berarti anyaman benang atau jala, karena letaknya memusat pada bagian
dalam sitoplasma (endoplasma), maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat
RE).
6. Ribosom, tersusun atas RNA-ribosom
(RNA-r) dan protein. Ribosom tidak memiliki membran.
7. Kompleks golgi, sering disebut golgi
saja. Pada sel tumbuhan, kompleks golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak
di antara RE dan membran plasma.
8. Lisosom, (lyso =pencernaan, soma
=tubuh) merupakan membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik
yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu
mencerna zat-zat yang masuk dalam sel.
9. Badan mikro, disebut karena
ukurannya yang kecil, hanya bergaris tengah 0,3-1,5 mikro meter. Badan
mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.
10. Mitokondria, merupakan penghasil
energi (ATP) karena berfungsi untuk respirasi. Secara umum dapat dikatakan
bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang.
Mitokondria mempunyai sifat plastis, artinya bentuknya mudah
berubah.
11. Mikrotubulus merupakan organel
berbentuk tabung atau pipa, yang panjangnya 2,5 mikrometer dengan diameter 25
nm. Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin.
2.3 Gangguan-gangguan yang merusak jaringan dan sel
1.
Gangguan
pada jaringan dan sel saraf.
Gambar : 3.1 gangguan
pada jaringan saraf
Sistem Saraf adalah sistem organ pada makhluk hidup yang terdiri dari
jutaan serabut saraf yang terdiri dari sel-sel saraf yang saling terhubung dan
esensial untuk persepsi sensoris indra, involunter organ atau jaringan tubuh,
aktivitas motorik volunter, dan homeostasis berbagai proses fisiologis tubuh
pada makhluk hidup. Sistem saraf terdiri dari jaringan yang rumit dan paling
penting karena terdiri dari jutaan sel saraf (neuron) yang saling terhubung dan
vital untuk perkembangan bahasa, pikiran dan ingatan pada makhluk hidup
terutama manusia.
Meski
jaringan syaraf dilindungi oleh tengkorak dan tulang yang keras, gangguan
sistem saraf pada manusia tetap bisa terjadi. Gangguan tersebut sangat beragam,
tergantung jenis penyebabnya .Namun secara umum, penyebab gangguan pada sistem
saraf bisa disebabkan karena benturan (trauma) benda-benda keras, paparan bahan
kimia, toksikasi virus atau bakteri dan adanya radang yang disebabkan oleh
regenerasi sel saraf itu sendiri. Adapun gangguan sistem saraf pada manusia yang sering terjadi
adalah sebagai berikut:
1
Stroke:
kerusakan otak akibat pecah/tersumbatnya pembuluh darah dalam otak, sehingga
saraf tidak cukup oksigen akibatnya sel saraf mati dan penderita mempunyai
masalah dengan pengucapan, gerakan, dan ingatan.
2
Hidrocephalus:
pembesaran kepala akibat penimbunan secara aktif cairan otak dalam bilik otak.
3
Neuritis:
radang saraf tepi karena pukulan, tekanan, patah tulang, defisiensi vitamin B.
4
Alzheimer:
penyakit kehilangan kemampuan untuk peduli terhadap diri sendiri.
5
Epilepsi:
penyakit yang menyerang pada neuron motorik dan sensorik secara berulang
sehingga menimbulkan kontraksi otot berulang tanpa disadari.
6
Gegar
otak: penyakit yang disebabkan oleh benturan. Benturan ringan menyebabkan
pusing dan muntah sedang benturan berat menyebabkan muntah dan pingsan.
7
Meningitis:
peradangan meningitis yang akut oleh bakteri.
8
Amnesia:
kondisi ingatan penderita terganggu dikarenakan kerusakan pada otak karena
benturan, suatu penyakit, guncangan batin dan trauma.
2. Gangguan pada jaringan otot
Gangguan pada sistem otot, otot
berperan penting dalam aktivitas gerak manusia sehingga gangguan pada otot akan
mempengaruhi aktivitas gerak. Gangguan pada otot dapat terjadi dalam beberapa
bentuk seperti berikut ini:
-
Atrofi,
merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan
untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyakit polimielitis
yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini menyebabkan kerusakan
saraf yang mengkoordinasi otot ke anggota gerak bawah.
Gambar 3.2 Gangguan atrofi
-
Hipertrofi,
merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hipertrofi
disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot
membesar.
Gambar 3.3 Gangguan hipertrofi
-
Tetanus
merupakan otot yang mengalami kekejangan karena secara terus-menerus
berkontraksi sehingga tidak mampu lagi berkontraksi. Tetanus disebabkan luka
yang terinfeksi oleh bakteri Clostridium Tetani.
3. Gaangguan pada jaringan ikat
-
Sindroma Ehlers-Danlos
Pada penyakit tertentu, misalnya
sindroma Ehlers-Danlos, terdapat kolagen (serat protein yang kuat di dalam
jaringan ikat) yang lemah. Kolagen
mengelilingi dan menyongkong pembuluh darah yang melewati jaringan ikat, karena
itu kelainan pada kolagen bisa menyebabkan pembuluh darah sangat peka terhadap
perobekan. Tidak ada pengobatan khusus, penderita sebaiknya menghindari cedera
dan jika terjadi pendarahan harus segera diatasi.
Penyebab tidak terjadinya bekuan
darah:
1.
Trombositopenia:
konsentrasi trombosit yang rendah di dalam darah.
2.
Penyakit
von Willebrand: trombosit tidak melekat pada lubang di dinding pembuluh darah.
3.
Penyakit
trombosit herediter: trombosit tidak melekat satu sama lain untuk membentuk
suatu sumbatan.
4.
Hemofilia:
tidak ada faktor pembekuan VII atau IX.
5.
DIC (disseminated intravascular coagulation):
kekurangan faktor pembekuan karena pembekuan yang berlebihan.
-
Hipohidrotik Ectodermal
Kebanyakan kasus hipohidrotik
ectodermal displasia disebabkan oleh mutasi pada gen EDA yang diwariskan dalam
kromosom X resesif. Karena peyakit ini dibawa oleh kromosom X, maka
penderitanya lebih banyak terjadi pada kaum laki-laki yang hanya memiliki satu
kromosom X sedangkan pada perempuan harus terjadi di dua kromosom X nya.
Pada
perempuan, jika hanya satu kromosom saja yang bermutasi maka dirinya menjadi
carrier (pembawa gen). Sekitar 70 persen kasus yang terjadi adalah pembawa gen
(carrier) dengan adanya tanda-tanda atau gejala yang ringan seperti beberapa
gigi yang hilang atau tidak normal, rambut tipis dan beberapa masalah fungsi
kelenjar keringat. Kasus yang paling banyak tejadi adalah orangtuanya sebagai
pembawa gen dan tidak menyadari bahwa dirinya adalah individu dengan kelainan
kromosom karena tidak menunjukkan gejala atau tanda. Penyakit ini bisa
dideteksi sejak masih bayi dengan menunjukkan 3 gejala, yaitu:
1. Hipotrichosis, yaitu memiliki rambut
yang tipis atau ringan dan berpigmen.
2. Hipohidrosis, yaitu berkurangnya
kemampuan untuk berkeringat serta sering mengalami suhu panas dalam tubuh
(hipertermia).
3. Hipodontia, yaitu gigi lebih kecil
dari ukuran rata-rata, mengembangkan 9 gigi permanen terutama taring dan
geraham serta melakukan pemeriksaan radiografi gigi.
Sampai saat ini belum ada pengobatan
khusus yang bisa diberikan untuk penderita gangguan ini. Tapi pasien bisa
melakukan beberapa perawatan seperti:
1. Membasuh tubuh dengan air dingin
atau semprotan air untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
2. Usahakan untuk tinggal di daerah
dengan iklim yang lebih dingin.
3. Menggunakan rambut dan gigi palsu
untuk memperbaiki penampilan.
4. Menggunakan air mata buatan untuk
mencegah terjadinya kekeringan dan robeknya selaput mata.
5. Menggunakan semprotan hidung saline untuk
menghilangkan kotoran dan mencegah infeksi.
4. Gangguan pada jaringan epitel
-
Osteoartitis
Pada penderita osteoartitis biasanya bermula
dari kelainan pada sel-sel yang membentuk komponen tulang rawan, seperti
kolagen (serabut protein yang kuat pada jaringan ikat), dan proteoglikan (bahan
yang membentuk daya lenting pada tulang rawan). Akibat dari kelainan pada
sel-sel tersebut, tulang rawan akhirnya menipis dan membentuk retakan-retakan
pada permukaan sendi. Rongga kecil akan terbentuk di dalam sumsum dari tulang
di bawah tulang rawan tersebut, sehingga tulang yang bersangkutan menjadi
rapuh. Tubuh kita akan berusaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Tetapi
perbaikan yang dilakukan oleh tubuh mungkin tidak memadai, mengakibatkan
timbulnya benjolan pada pinggiran sendi (osteofit) yang terasa nyeri.
Pada
akhirnya permukaan tulang rawan akan berubah menjadi kasar dan berlubang-lubang
sehingga sendi tidak lagi bisa bergerak secara halus. Semua komponen yang ada
pada sendi (tulang, kapsul sendi, jaringan sinovial, tendon, dan tulang rawan)
mengalami kegagalan dan terjadi kekakuan sendi.
Penyebab
pasti dari terjadinya semua kelainan ini sampai saat ini masih belum diketahui
secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor risiko yang memungkinkan seseorang
untuk menderita osteoartritis, yaitu:
1.
Umur,
kemungkinan seseorang mengidap osteoartitis makin bertambah seiring dengan
bertambahnya usia seseorang.
2.
Berat badan, makin tinggi berat badan seseorang
semakin besar kemungkinan seseorang untuk menderita osteoartritis. Hal ini
disebabkan karena seiring dengan bertambahnya berat badan seseorang, beban yang
diterima oleh sendi pada tubuh makin besar. Trauma pada sendi atau
penggunaan sendi secara berlebihan. Orang-orang yang pekerjaanya berhubungan
dengan aktivitas yang membutuhkan pengulangan gerakan secara terus menerus,
seperti atlet, operator mesin, mempunyai risiko tinggi untuk menderita
osteoarthritis.
3.
Kelemahan pada otot, kelemahan pada otot-otot di sekeliling sendi dapat
menyebabkan terjadinya osteoartritis. Penyakit lain yang dapat mengganggu
fungsi dan struktur normal pada tulang rawan seperti rematoid artritis,
hemokromatosis, gout, dan akromegali.
2.4 Antisipasi- antisipasi
Adapun antisipasi-antisipasi yang dapat dilakukan dalam
menjaga kesehatan ataupun kelancaran jaringan dan sel dalam dunia kecantikan,
yaitu:
1. Spa
Gambar 4.1 Spa
Pada dasarnya pijat ini bisa menyembuhkan hampir
semua penyakit, namun tujuan utama dari pemijatan bukanlah untuk
penyembuhan, tetapi untuk kebugaran tubuh sehingga secara tidak langsung dapat
mencegah berbagai jenis penyakit.
Berikut ini sedikit
gambaran mengenai manfaat pijat atau massage untuk tubuh:
·
Meningkatkan fungsi
kulit: peredaran
darah dalam tubuh yang meningkat akan membantu proses untuk menghasilkan
kelenjar minyak yang akan lebih efektif memproduksi keringat, sehingga akan
membuang zat yang tidak berguna. Lapisan epidermis yang paling luar akan larut
sehingga kondisi kulit akan lebih baik. Fungsi kulit sebagai daya penyerap akan
lebih meningkat dan kulit menjadi lebih halus.
·
Melarutkan lemak: gerakan
pengurutan yang sifatnya menekan dan menghentak seperti meremas/memijat,
menepuk, memukul dapat membantu melarutkan lemak sehingga terjadi pembakaran
tubuh.
·
Meningkatkan refleksi
pada pencernaaan: pengurutan perut dengan gerakan-gerakan
tertentu akan lebih merangsang gerak refleksi (peristaltik), dengan demikian
akan lebih memperlancar sistem pencernaan.
·
Meningkatkan fungsi
jaringan otot: meningkatnya sirkulasi peredaran darah dapat meningkatkan nutrisi
(sari makanan) ke dalam jaringan otot sehingga kekenyalan dan elastisitas akan
lebih bertahan.
·
Meningkatkanya peredaran
darah: meningkatnya
peredaran darah yang ditimbulkan oleh gerak pengurutan akan meningkat pula
nutrisi sehingga dapat memberi makanan pada sel-sel tulang. Dengan demikian
meningkat pula pertumbuhan gerak persendian.
·
Meningkatkan fungsi
jaringan syaraf: gerakan vibrace dan friction dapat merangsang pada
fungsi syaraf di seluruh tubuh.
·
Sistem getah bening: luka
akibat pukulan akan menyebabkan terjadinya pembengkakan yang masuk ke dalam
sirkulasi getah bening. Pijat dapat mengosongkan saluran getah bening dan
menyembuhkan bengkak tersebut. Jika cairan yang membuat bengkak tidak
disingkirkan, maka akan mengeras sehingga tidak dapat melewati saluran getah
bening. Akibatnya gumpalan cairan yang mengeras tersebut akan menyumpal di
sekeliling jaringan otot, tulang, urat, ikatan sendi tulang (ligament) dan
kemudian terbentuk pelekatan (adhesion).
·
Sistem kandung kemih: pijat
di bagian punggung dan perut akan meningkatkan aktivitas ginjal yang mendorong
pembuangan produk sisa metabolisme dan mengurangi penumpukkan cairan.
·
Sistem reproduksi: sistem
reproduksi juga dapat ditingkatkan. Pijat pada bagian perut dan punggung dapat
membantu meredakan masalah haid, seperti rasa sakit, pra menstruasi, haid tidak
teratur, dan lain-lain.
Dengan
pemijatan ini stres, nyeri, dan ketegangan bisa diusir. Kekuatan dan kelenturan
pikiran, tubuh, dan emosi bisa ditingkatkan. Tidur bisa lebih berkualitas.
Restrukturisasi tulang, otot, dan organ dapat dibantu. Cedera baru dan lama
bisa disembuhkan. Konsentrasi dan ingatan dapat ditingkatkan. Bahkan, rasa
percaya diri dan harmoni bisa disegarkan.
2. Creambath
Gambar
4.2 Creambath
Creambath merupakan treatment rambut yang paling
sering dilakukan oleh kaum hawa. Tak heran banyak salon kecantikan hingga
produk-produk creambath kemasan menawarkan berbagai jenis creambath. Manfaat
dari creambath adalah menjaga keindahan, kesegaran, kealamian rambut, mengatasi
kerusakan rambut serta mengembalikan kondisi rambut menjadi lebih sehat, berkat
nutrisi yang terdapat dalam cream creambath. Selain itu, gerakan massage pada
saat creambath dapat melancarkan peredaran darah di kepala sehingga menjadi
relaks. Dijelaskan oleh dr. Dewi lnong lrana, SpKK, dokter spesialis kulit dan
kelamin, creambath memang dapat memperbaiki kondisi rambut lebih sehat, dan
membuat saraf-saraf pada otak dapat relaks, apalagi jika creambath yang
dilakukan sesuai dengan masalah kerusakan rambut yang dialami serta diimbangi
dengan perawatan lain. Hal yang Perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal, yaitu rambut sehat dan berkilau alami, sebaiknya creambath dilakukan
sebulan sekali. Sebaiknya juga memerhatikan gerakan massage ketika creambath.
Gerakan massage yang baik adalah dari pangkal rambut atau kulit kepala secara
lembut dan nyaman, dengan penekanan yang tepat mengikuti alur dari belakang
sampai bagian atas rambut secara perlahan. Sebaiknya saat melakukan massage
tidak menimbulkan efek rambut tertarik ataupun terjambak karena akan membuat rambut
rapuh dan semakin rontok.
Mengatasi kerusakan rambut tentunya harus diketahui
terlebih dulu penyebabnya. Rambut rontok bisa disebabkan karena perlakuan
terhadap rambut yang kurang baik, seperti menggunakan hairdyer yang terlalu
sering, sering melakukan treatment pelurusan, pengecatan dan pengeritingan
rambut secara rutin setiap bulan, serta akibat stres emosional. Jika kerusakan
rambut karena hal-hal seperti perlakuan yang salah, maka memberikan nutrisi
pada rambut dengan creambath bisa dilakukan.
3.
Refleksi kaki
Gambar 4.3 Refleksi kaki
Manfaat dari pijat refleksi kaki
ini berfungsi untuk melancarkan peredaran darah pada seluruh jaringan organ
tubuh, membuat organ-organ yang sakit terasa lebih rileks dimana organ-organ
tersebut meliputi jeringan dan sel. Meremajakan otot-otot saraf yang tegang,
meringankan rasa sakit, membantu penyembuhan dengan melakukan terapi dan pengobatan pada berbagai penyakit kronis ataupun
tidak dan tentunya membuat tubuh terasa lebuh tenang, nyaman, rileks sehingga
tubuh mampu kembali untuk melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.
Terapi
refleksi kaki merupakan salah satu cara alternatif dalam memelihara kesehatan
tubuh. Dan selain itu juga manfaat dari refleksi kaki sangat baik untuk
kesehatan bisa membantu meredakan kan meringankan gejala suatu penyakit, baik
dalam hal mental atau dalam hal fisik, misalnya untuk membantu melancarkan
sistem peredaran darah, mencegah dan juga menyembuhkan penyakit kolesterol,
penyakit darah tinggi, asam urat, dan juga sakit ginjal, jantung, serta sakita
kepala, susah tidur, stress, dan sering mengalami kelelahan dan kurang semangat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, jaringa
adalah sekumpulan
sel pada organisme multi seluler yang sama yang bekerjasama dan terhubung dan
bekerjasama dengan kumpulan sel lain yang berbeda ataupun sama untuk membentuk
organ. Dimana jaringan penyusun
tubuh dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu jaringan epitelium,
jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Sedangkan sel adalah unit
terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel disebut
sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi lagi menjadi bagian
yang lebih kecil yang berdiri sendiri. Struktur sel dibagi menjadi dua yaitu,
sel prokariotik dan sel eukariotik. Adapun gangguan-gangguan yang dapat merusak
jaringan dan sel diantaranya stoke, tetanus, sindroma ehlers-danlos dan
osteoartitis. Karena ada gangguan adapula antisipasi yang dapat dilakukan
dalamdunia kecantikan yaitu dengan melakukan spa atau tritmen pijat, melakukan
creambath atau pijat kepala dan refleksi kaki.
3.2 Saran
Menyangkut akan pentingnya merawat kesehatan untuk jaringan
dan sel dalam tubuh kita disarankan untuk bisa melakukan perawatan-perawatan
yang baik untuk tubuh kita diantaranya:
1. Melakukan spa, untuk reflesi,
meningkatkan fingsi jaringan otot, meningkatkan fungsi jaringan saraf, dan
untuk melarutkan lemak.
2. Melakukan creambath, melancarkan
peredaran darah, membuat saraf-saraf pada kepala menjadi rileks dan tentunya menjaga
keindahan rambut.
3. Reflesi kaki, melancarkan
peredaran darah pada seluruh jaringan organ tubuh, membuat organ-organ yang
sakit terasa lebih rileks dimana organ-organ tersebut meliputi jaringan dan
sel.
DAFTAR PUSTAKA
Kirei.
2008. Fisiologi Manusia. http://wikimedia.commons [ 13 Oktober 2010 ]
--------------.
Perawatan Badan, Kulit, dan Rambut PT Rineka Cipta. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar